Bappeda Banjarmasin

PNS Wajib Pakai Alamat Email Pemerintah Mulai 1 Januari 2014

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-vB2FpnCZZMA/UrE-kuZDbrI/AAAAAAAAB4E/8wMSqUzGYj4/s1600/pnsmail.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="190" src="http://2.bp.blogspot.com/-vB2FpnCZZMA/UrE-kuZDbrI/AAAAAAAAB4E/8wMSqUzGYj4/s320/pnsmail.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Dalam Surat Edaran Nomor 06 Tahun 2013 tertanggal 27 Mei 2013 disebutkan, seluruh instansi pemerintah telah menggunakan alamat email resmi pemerintah sebagai alat komunikasi dinas pada 1 Januari 2014.<br />
<br />
Adapun domain yang digunakan yaitu @pnsmail.go.id atau yang dimiliki masing-masing pemerintah dengan alamat (nama instansi masing-masing).go.Id.<br />
<br />
Azwar menjelaskan, saat ini seluruh instansi pemerintah telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.<br />
<br />
Namun demikian, masih banyak ditemukan pegawai dan pejabat negara yang menggunakan email non-pemerintah sebagai alat komunikasi dalam kegiatan kedinasan, termasuk yang dimiliki oleh pihak asing.<br />
<br />
"Ini berisiko dan tidak aman dalam konteks kerahasiaan data dan informasi negara," tulis Azwar dalam surat edaran itu seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Jumat (14/6/2013).<br />
<br />
Untuk itu, Kementerian PAN-RB memandang perlu diupayakan suatu langkah strategis dengan menyediakan email resmi pemerintah sebagai alat komumikasi persuratan elektronik kegiatan kedinasan yang diberikan bagi PNS di seluruh Indonesia.<br />
<br />
Melalui surat edaran itu, Azwar mewajibkan kepada seluruh pegawai dan pejabat instansi pemerintah menggunakan email resmi pemerintah sebagai alat komunikasi persuratan elektronik dalam kegiatan kedinasan. Hal ini dimaksudkan agar terwujud birokrasi modern yang cepat, efektif, efisien, dan aman di lingkungan instansi pemerintah.<br />
<br />
Menurut dia, untuk menjangkau komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan seluruh PNS, pemerintah menetapkan pemanfaatan email nasional bagi seluruh PNS dengan domain @pnsmail.go.Id.<br />
<br />
"Email ini tidak mengesampingkan pemanfaatan email resmi kementerian/lembaga/pemda yang sudah ada, dan dimanfaatkan oleh PNS," katanya<br />
<br />
Azwar menjelaskan, PNS tetap dapat memiliki email resmi pemerintah .go.id yang lain sesuai dengan aturan, peran dan peruntukannya. Format alamat email PNSMail adalah nama.pns@pnsmail.go.id.<br />
<br />
"Setiap PNS hanya diijinkan memiliki satu alamat email nasional pada PNSMail," tegas Menteri PAN-RB. (Ndw)<br />
<br />
Sumber - <a href="http://www.kemendagri.go.id/news/2013/06/14/pns-wajib-pakai-alamat-email-pemerintah-mulai-1-januari-2014">http://www.kemendagri.go.id/news/2013/06/14/pns-wajib-pakai-alamat-email-pemerintah-mulai-1-januari-2014</a><br />
=====<br />
<br />
Untuk Urusan Kedinasan, PNS Wajib Gunakan Email Resmi Pemerintah<br />
<br />
Terkait dengan upaya percepatan reformasi birokrasi sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) meminta seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) agar dalam melakukan urusan kedinasan dengan memanfaatkan media surat elektronik, menggunaan alamat email resmi pemerintah, yaitu yang menggunakan domain @pnsmail.go.Id atau yang dimiliki masing-masing pemerintah dengan alamat (nama instansi masing-masing).go.Id.<br />
<br />
Permintaan disampaikan Menteri PAN-RB Azwar Abubakar melalui Surat Edaran Nomor 06 Tahun 2013 tertanggal 27 Mei 2013. Diharapkan pada 1 Januari 2014, seluruh instansi pemerintah telah menggunakan alamat email resmi pemerintah sebagai alat komunikasi dalam kegiatan kedinasan.<br />
Menurut Menteri PAN-RB Azwal Abubakar,  saat ini seluruh instansi pemerintah telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. Namun demikian, masih banyak ditemukan pegawai/pejabat yang menggunakan email non pemerintah sebagai alat komunikan persuratan elektronik dalam kegiatan kedinasan, termasuk yang dimiliki oleh pihak asing. "Ini berisiko dan tidak aman dalam konteks kerahasiaan data dan informasi negara," tulis Menteri PAN-RB dalam Surat Edaran itu.<br />
Karena itu, Kementerian PAN-RB memandang perlu  diupayakan suatu langkah strategis dengan menyediakan email resmi pemerintah sebagai alat komumikasi persuratan elektronik kegiatan kedinasan yang diberikan bagi PNS di seluruh Indonesia.<br />
<br />
Melalui Surat Edaran itu, Menteri Azwar Abubakar mengingatkan kepada seluruh pegawai/pejabat instansi pemerintah bahwa wajib menggunakan email resmi pemerintah sebagai alat komunikasi persuratan elektronik dalam kegiatan kedinasan. Hal ini dimaksudkan, agar terwujud birokrasi modern yang cepat, efektif, efisien, dan aman di lingkungan instansi pemerintah.<br />
<br />
Menurut Menteri PAN-RB Azwar Abubakar, untuk menjangkau komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan seluruh PNS, pemerintah menetapkan pemanfaatan email nasional bagi seluruh PNS dengan domain @pnsmail.go.Id. <br />
"Email ini tidak mengesampingkan pemanfaatan email resmi kementerian/lembaga/pemda yang sudah ada, dan dimanfaatkan oleh PNS," kata Menteri PAN-RB semberi menyebutkan, PNS tetap dapat memiliki email resmi pemerintah .go.id yang lain sesuai dengan aturan, peran dan peruntukannya.<br />
<br />
Format alamat email PNSMail adalah nama.pns@pnsmail.go.id. "Setiap PNS hanya diijinkan memiliki satu alamat email nasional pada PNSMail," tegas Menteri PAN-RB.<br />
<br />
Disebutkan dalam Surat Edaran itu, dukungna layanan dilakukan melalui admin@pnsmai.go.Id. Sementara informasi dan pendaftaran alamat email di PNSMail dapat diakses melalui www.pnsmail.go.Id.<br />
Ditegaskan dalam Surat Edaran itu, PNSMail dikelola sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik, khususnya dengan memperhatikan aspek-aspek keamanan dari sisi penyelenggaraannya.<br />
<br />
Sumber - <a href="http://www.setkab.go.id/berita-9060-untuk-urusan-kedinasan-pns-wajib-gunakan-email-resmipemerintah.html">http://www.setkab.go.id/berita-9060-untuk-urusan-kedinasan-pns-wajib-gunakan-email-resmipemerintah.html</a><br />
=====<br />
<br />
Untuk mendaftar email di <a href="https://www.pnsmail.go.id/register/" target="_blank">PNSMAIL.GO.ID</a>, silahkan kunjungi link <a href="https://www.pnsmail.go.id/register/">https://www.pnsmail.go.id/register/</a><br />
<br />
Saya akan sedikit memberikan cara untuk mendaftarnya bagi PNS.<br />
<ol>
<li>Sediakan email alternatif untuk para PNS, misalnya email dari <a href="https://mail.google.com/" target="_blank">GMAIL</a>, <a href="https://id.yahoo.com/%E2%80%8E" target="_blank">YAHOO</a>, <a href="https://www.live.com/" target="_blank">LIVE.COM</a> dan sebagainya. (Yang punya FB (Facebook), Twitter atau layanan sosial media, PASTI memiliki email.)</li>
<li>Setelah memiliki email alternatif, lanjut untuk mendaftarkan akun PNS di pnsmail (<a href="https://www.pnsmail.go.id/register/" target="_blank">klik disini untuk menuju formulir pendaftaran pnsmail.go.id</a>)</li>
</ol>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-tbjK5tiJTVo/UrFB1a6vdjI/AAAAAAAAB4Q/UL5NSrQBTXo/s1600/PNSMAIL_PAGE.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-tbjK5tiJTVo/UrFB1a6vdjI/AAAAAAAAB4Q/UL5NSrQBTXo/s640/PNSMAIL_PAGE.jpg" width="500" /></a></div>
<br />
TERIMA KASIH.

slide-berita Umum PNS Wajib Pakai Alamat Email Pemerintah Mulai 1 Januari 2014

Dalam Surat Edaran Nomor 06 Tahun 2013 tertanggal 27 Mei 2013 disebutkan, seluruh instansi pemerintah telah menggunakan alamat email resm...

Baca selengkapnya »

Kearsipan (Permendagri Nomor 78 Tahun 2012)

14.15 Unknown 0

<a href="https://www.kpk.go.id/images/pdf/uu%20pip/UU_No_43_Tahun_2009_Kearsipan.pdf" target="_blank"><b>Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan</b></a> diterbitkan dan menjadi landasan kita untuk melaksanakan kegiatan kearsipan, dengan harapan agar terwujud penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih dan dapat menunjukkan tanggungjawabnya dalam penyelenggaraan, penciptaan, pengelolaan dan pelaporan arsip yang tercipta dari kegiatan-kegiatannya. Pemerintah telah komitmen dengan UU tersebut, terbukti dengan diterbitkannya <a href="http://www.kemendagri.go.id/produk-hukum/2012/04/04/peraturan-pemerintah-nomor-27tahun-2012" target="_blank"><b>Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan</b></a>.<br />
<br />
Untuk mengimplementasikan PP yang baru tersebut, maka terbit <a href="http://www.kemendagri.go.id/produk-hukum/2013/01/02/tata-kearsipan-di-lingkungan-kementerian-dalam-negeri-dan-pemerintah-daerah" target="_blank"><b>Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 78 Tahun 2012 tentang Tata Kearsipan di Lingkungan Kemendagri dan Pemerintah Daerah</b></a>. <b>(<a href="http://www.kemendagri.go.id/media/documents/2013/01/03/l/a/lampiran.docx" target="_blank">Lampiran Permendagri 78 Tahun 2012</a>) <a href="https://drive.google.com/file/d/0B_CyWUlA9rUPZTVmYkFybWFnOUE/view" target="_blank">Buka Lampiran</a></b>. Dengan demikian pelaksanaan tata kearsipan diharapkan dapat menyesuaikan aturan baru dengan perkembangan dan teknologi sekarang ini sekaligus tata aturan yang lama seperti Permendagri Nomor 38 Tahun 2005 tentang Tata Kearsipan di Lingkungan Depdagri dan Permendagri Nomor 39 Tahun 2005 tentang Pedoman Tata Kearsipan di Daerah dinyatakan tidak berlaku lagi.<br />
<br />
Secara garis besar ruang lingkup penyelenggaraan tata kearsipan pemerintah daerah meliputi pengurusan surat, pemberkasan arsip dan penyusutan arsip. Pelaksanaan menggunakan sarana kartu kendali untuk pengurusan surat baik masuk maupun keluar, pola klasifikasi untuk pemberkasan/penataan arsip dan jadwal retensi arsip untuk penyusutan arsip masih tetap diberlakukan sebagai sarana pokok/wajib. Sedangkan peralatan pendukung untuk tata kearsipan dinamis adalah :<br />
<ul>
<li>Almari arsip/<i>filing cabinet</i>;</li>
<li>Kotak Kartu Kendali;</li>
<li>Rak arsip;</li>
<li>Meja sortir;</li>
</ul>
<br />
Yang tidak kalah penting adalah penggunaan <b>Pola/Kode Klasifikasi</b> yang susunannya didasarkan pada klasifikasi bidang tugas dan fungsinya dari <b>000 s/d 900</b> dan dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan lembaga.<br />
<br />
Untuk sarana pemberkasan / penataan arsip dinamis masih menggunakan <i>folder</i>/map gantung, sekat, kode klasifikasi, dan arsip inaktif menggunakan sarana kertas pembungkus, boks dan kartu picies.<br />
<br />
Kondisi yang sampai sekarang belum mengalami perubahan teknis tata arsip dinamis mayoritas ada di pemerintahan desa yang masih dan belum meninggalkan buku agenda sebagai pencatatan tata persuratan yang sebetulnya sudah tidak berlaku sejak tahun 1979.<br />
<br />
Untuk Penyusutan arsip sebagaimana Pasal 24 Permendagri 78 Tahun 2012 dapat dilakukan dengan cara :<br />
<ol type="a">
<li>Pemindahan arsip dari unit pengolah ke unit kearsipan lingkup lembaga;</li>
<li>Penyerahan arsip dilakukan terhadap arsip statis kepada lembaga kearsipan di daerah;</li>
<li>Pemusnahan arsip dilakukan terhadap arsip yang tidak memiliki nilai guna.</li>
</ol>
<br />
Dari ketiga kegiatan (a, b dan c) disertai Berita Acara dan lampirannya.<br />
<br />
Kegiatan penyusutan ini juga belum banyak dilakukan oleh lembaga pemerintah di daerah, padahal ini penting sebagai upaya menyeimbangkan antara produk arsip yang terus bertambah sesuai aktifitas lembaga dengan sarana simpan yang ada.<br />
<br />
Semua kegiatan sejak dari pengurusan, pemberkasan sampai dengan penyusutan tentu tidak akan berjalan sesuai harapan jika tidak didukung dengan sumber daya manusia yang mau dan mampu serta pendanaan yang mencukupi, sebagaimana yang diamanatkan dalam Permen RI tersebut diatas. <a href="http://buletinpustaka.blogspot.co.id/2013/05/lingkup-tata-kearsipan-dalam.html" target="_blank"><b><span style="font-size: xx-small;">*redaksional</span></b></a>.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img border="0" src="https://3.bp.blogspot.com/-9AmEIN1Xowc/VzkmOwQPjRI/AAAAAAAAAp4/8dRlH7Rn3mAFssYgh30y8VSVsmMe8pdWwCLcB/s0/Folder_Letter.jpg" /></div>
<br />

Pemerintah Peraturan Kearsipan (Permendagri Nomor 78 Tahun 2012)

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan diterbitkan dan menjadi landasan kita untuk melaksanakan kegiatan kearsipan, dengan har...

Baca selengkapnya »

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014

13.06 WZ 0

<div style="text-align: center;">
RENCANA KERJA TAHUN 2014
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-ASCgsweGXyk/T7HN-vYF2LI/AAAAAAAAAZ0/isZBPXTGniA/s1600/Kayuh_Baimbai.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kayuh_Baimbai.png (128×128)" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-ASCgsweGXyk/T7HN-vYF2LI/AAAAAAAAAZ0/isZBPXTGniA/s1600/Kayuh_Baimbai.png" /></a></div>
<br />
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan dokuman yang berisi informasi tentang tingkat atau target kinerja berupa output dan atau outcome yang ingin diwujudkan oleh suatu organisasi pada satu tahun tertentu<br />
<br />
Rencana Kerja Tahun 2014 mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Banjarmasin Tahun 2014. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Banjarmasin Tahun 2014 merupakan tahun lanjutan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjarmasin maupun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Tahun 2011-2015.<br />
<br />
MAKSUD DAN TUJUAN<br />
<ol>
<li>Sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan</li>
<li>Sebagai indikator bahwa kinerja yang dilakukan, apakah konsisten dengan proses dan ketentuan dalam rencana kerja</li>
<li>Untuk meningkatkan Kompetensi profesionalisme dan disiplin Pegawai Negeri Sipil di lingkungan SKPD, agar bertanggung jawab, mampu, jujur, terarah dan terprogram, mengacu pada norma, standar, dan prosedur yang berlaku dengan didukung oleh sistem administrasi yang efektif dan efisien.</li>
<li>Terwujudnya Pelayanan Prima dalam melayani masyarakat.</li>
</ol>
<br />
<a href="https://docs.google.com/file/d/0B6bFhFdtG1zgWG9jUGsxeXlHUnc/edit" target="_blank">Link Download Dokumen RKT 2014</a>

Bappeda Dokumentasi Pemerintah Umum Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014

RENCANA KERJA TAHUN 2014 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan dokuman yang berisi informasi tentang tingkat atau target kinerja ...

Baca selengkapnya »

Banjarmasin Dalam Angka 2013 (Banjarmasin In Figures)

15.27 WZ 1

<a href="http://1.bp.blogspot.com/-zlvvcNVROks/UpWenpxK8HI/AAAAAAAAB3g/XSWogEPKMDc/s1600/DokumenBDA2013.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-zlvvcNVROks/UpWenpxK8HI/AAAAAAAAB3g/XSWogEPKMDc/s320/DokumenBDA2013.jpg" width="228" /></a>Publikasi ini menyajikan data-data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, terutama SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kota Banjarmasin. Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin. Publikasi ini merupakan dokumentasi penting dari gerak langkah pembangunan Kota Banjarmasin sepanjang tahun 2012.<br />
Data-data yang dibutuhkan oleh pengguna/pemerhati data semakin beragam. Semoga penerbitan buku ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Download Dokumen di <a href="https://www.dropbox.com/s/2a61ztjw3igjwiy/Banjarmasin%20Dalam%20Angka%202013.pdf" target="_blank">SINI</a>.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Terima Kasih.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
BAPPEDA Kota Banjarmasin. 2013</div>

Bappeda Dokumentasi Litbang Banjarmasin Dalam Angka 2013 (Banjarmasin In Figures)

Publikasi ini menyajikan data-data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, terutama SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Ko...

Baca selengkapnya »

'Halal Bi'Halal BAPPEDA Kota Banjarmasin

10.37 WZ 1

<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-IqZzQAaH-X4/UgmbnaFXOSI/AAAAAAAABt4/CnPJz5HCwL4/s1600/Bpp1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://4.bp.blogspot.com/-IqZzQAaH-X4/UgmbnaFXOSI/AAAAAAAABt4/CnPJz5HCwL4/s400/Bpp1.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Xvy6mupuDYE/UgmbnX-NdXI/AAAAAAAABtw/TInDijHW3-Y/s1600/Bpp2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://4.bp.blogspot.com/-Xvy6mupuDYE/UgmbnX-NdXI/AAAAAAAABtw/TInDijHW3-Y/s400/Bpp2.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-LWwFwA2_YcY/UgmbnazWwII/AAAAAAAABt8/67XIlwXzQy8/s1600/Bpp3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="http://1.bp.blogspot.com/-LWwFwA2_YcY/UgmbnazWwII/AAAAAAAABt8/67XIlwXzQy8/s400/Bpp3.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-m0R55HGS1MU/UgmbpPJ7AKI/AAAAAAAABuI/0qx3Ev2wmIA/s1600/Bpp4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="http://3.bp.blogspot.com/-m0R55HGS1MU/UgmbpPJ7AKI/AAAAAAAABuI/0qx3Ev2wmIA/s400/Bpp4.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/--DVwlx_zy9Y/UgmbpkpwRRI/AAAAAAAABuM/H61DPDas34Q/s1600/Bpp5.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="http://2.bp.blogspot.com/--DVwlx_zy9Y/UgmbpkpwRRI/AAAAAAAABuM/H61DPDas34Q/s400/Bpp5.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-7ib3UzatXgI/Ugmbp8s0SEI/AAAAAAAABuU/wAVoUq5Stjg/s1600/Bpp6.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="http://1.bp.blogspot.com/-7ib3UzatXgI/Ugmbp8s0SEI/AAAAAAAABuU/wAVoUq5Stjg/s400/Bpp6.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-MyMrQod1HjU/UgmbrLfzCzI/AAAAAAAABug/bx5l8rbCeE4/s1600/Bpp7.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="http://2.bp.blogspot.com/-MyMrQod1HjU/UgmbrLfzCzI/AAAAAAAABug/bx5l8rbCeE4/s400/Bpp7.JPG" width="400" /></a></div>
<strong 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:=""><br /></strong>
<strong 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:=""><br /></strong>
<strong 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Pengertian <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Halal Bihalal</em> dan Sejarahnya</strong></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Secara bahasa, <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em> adalah kata majemuk dalam bahasa Arab dan berarti halal dengan halal atau sama-sama halal. Tapi kata majemuk ini tidak dikenal dalam kamus-kamus bahasa Arab maupun pemakaian masyarakat Arab sehari-hari. Masyarakat Arab di Makkah dan Madinah justru biasa mendengar para jamaah haji Indonesia –dengan keterbatasan kemampuan bahasa Arab mereka- bertanya ‘halal?’ saat bertransaksi di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan. Mereka menanyakan apakah penjual sepakat dengan tawaran harga yang mereka berikan, sehingga barang menjadi halal untuk mereka. Jika sepakat, penjual akan balik mengatakan “halal”. Atau saat ada makanan atau minuman yang dihidangkan di tempat umum, para jamaah <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/tag/haji" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">haji</a> biasa bertanya “halal?” untuk memastikan bahwa makanan / minuman tersebut gratis dan halal untuk mereka.</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Kata majemuk ini tampaknya memang ‘<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">made in Indonesia’</em>. Kata <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em> justru diserap Bahasa Indonesia dan diartikan sebagai “hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/tag/puasa" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">puasa</a> <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/ramadhan" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">Ramadhan</a>, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dsb) oleh sekelompok orang dan merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia.” <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn1" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[1]</span></a></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Penulis Iwan Ridwan menyebutkan bahwa <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em> adalah suatu tradisi berkumpul sekelompok orang Islam di Indonesia dalam suatu tempat tertentu untuk saling bersalaman sebagai ungkapan saling memaafkan agar yang haram menjadi halal. Umumnya kegiatan ini diselenggarakan setelah melakukan salat Idul Fitri.<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn2" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[2]</span></a> Kadang-kadang, acara <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em> juga dilakukan di hari-hari setelah Idul Fitri dalam bentuk pengajian, ramah tamah atau makan bersama.</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Konon, tradisi <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em> mula-mula dirintis oleh KGPAA Mangkunegara I (lahir 8 April 1725), yang terkenal dengan sebutan ‘Pangeran Sambernyawa’. Untuk menghemat waktu, tenaga, pikiran, dan biaya, maka setelah salat Idul Fitri diadakan pertemuan antara raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri. Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa itu kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam dengan istilah <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em>. Kemudian instansi-instansi pemerintah/swasta juga mengadakan <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em>, yang pesertanya meliputi warga masyarakat dari berbagai pemeluk agama.<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn3" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[3]</span></a></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Halal bihalal</em> dengan makna seperti di atas juga tidak ditemukan penyebutannya di kitab-kitab para ulama. Sebagian penulis dengan bangga menyebutkan bahwa <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal-bihalal</em> adalah hasil kreativitas bangsa Indonesia dan pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat Indonesia<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn4" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[4]</span></a>. Namun, dalam kaca mata ilmu agama, hal seperti ini justru patut dipertanyakan; karena semakin jauh suatu amalan dari tuntunan kenabian, ia akan semakin diragukan keabsahannya. Islam telah sempurna dan penambahan padanya justru mengurangi kesempurnannya. Tulisan pendek ini berusaha mengulas keabsahan tradisi <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em> menurut pandangan syariah.</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em> bukanlah tradisi saling mengunjungi di hari raya Idul Fitri yang juga umum dilakukan di dunia Islam yang lain. Tradisi ini keluar dari pembahasan tulisan ini, meskipun juga ada acara bermaaf-maafan di sana.<br />
<br /></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<strong 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Hari raya dalam Islam harus berlandaskan dalil (tauqifiy)</strong><br />
Hukum asal dalam bab ibadah adalah bahwa semua ibadah haram sampai ada dalilnya. Sedangkan dalam bab adat dan muamalah, segala perkara adalah halal sampai ada dalil yang mengharamkannya. Perayaan hari raya (<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">‘id</em>) sebenarnya lebih dekat kepada bab <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">mu’amalah</em>. Tapi masalah <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">‘id</em> adalah pengecualian, dan dalil-dalil menunjukkan bahwa<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:=""> ‘id</em> adalah tauqifiy (harus berlandaskan dalil). Hal ini karena <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">‘id</em> tidak hanya adat, tapi juga memiliki sisi ibadah. Asy-Syathibi mengatakan:</div>
<div 0px="" 22px="" arabic="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" outline:="" padding:="" raditional="" right="" text-align:="" vertical-align:="" white="">
<div style="text-align: right;">
وإن العاديات من حيث هي عادية لا بدعة فيها، ومن حيث يُتعبَّد بها أو تُوْضع وضْع التعبُّد تدخلها البدعة.</div>
</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
“Dan sungguh adat istiadat dari sisi ia adat, tidak ada bid’ah di dalamnya. Tapi dari sisi ia dijadikan/diposisikan sebagai ibadah, bisa ada bid’ah di dalamnya.” <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn5" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[5]</span></a></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Dan <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">tauqifiy</em> dalam perayaan <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">‘id</em> memiliki dua sisi:</div>
<ol 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" list-style:="" margin:="" none="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<li 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:=""><em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Tauqifiy</em> dari sisi landasan penyelenggaraan, di mana Nabi –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>- membatasi hanya ada dua hari raya dalam satu tahun, dan hal ini berdasarkan wahyu.<div 0px="" 22px="" arabic="" background-color:="" baseline="" border:="" font-family:="" font-size:="" outline:="" padding:="" raditional="" right="" text-align:="" transparent="" vertical-align:="">
<div style="text-align: right;">
عَنْ أَنَسِ بْنَ مَالِكٍ قَالَ: قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ؟ قَالُوا: كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ. قَالَ: إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا؛ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ.</div>
</div>
<div 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">
Anas bin Malik berkata: “Rasulullah –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>- datang ke Madinah dan penduduknya memiliki dua hari di mana mereka bermain di dalamnya. Maka beliau bertanya: “Apakah dua hari ini?” Mereka menjawab: “Dahulu kami biasa bermain di dua hari ini semasa Jahiliyah.” Beliaupun bersabda: “<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Sungguh Allah telah menggantikannya dengan dua hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.</em>” (HR Abu Dawud no. 1134, dihukumi shahih oleh al-Albani) <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn6" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[6]</span></a>Maka, sebagai bentuk pengalaman dari hadits ini, pada zaman Nabi –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>- dan generasi awal umat Islam tidak dikenal ada perayaan apapun selain dua hari raya ini <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn7" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[7]</span></a>, berbeda dengan umat Islam zaman ini yang memiliki banyak sekali hari libur dan perayaan yang tidak memiliki landasan syar’i.</div>
</li>
<li 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:=""><em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Tauqifiy</em> dari sisi tata cara pelaksanaannya, karena dalam Islam, hari raya bukanlah sekedar adat, tapi juga ibadah yang sudah diatur tata cara pelaksanaannya. Setiap <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/tag/ibadah" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">ibadah</a> yang dilakukan di hari raya berupa shalat, takbir, <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/tag/zakat" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">zakat</a>, menyembelih dan haramnya berpuasa telah diatur. Bahkan hal-hal yang dilakukan di hari raya berupa keleluasaan dalam makan minum, berpakaian, bermain dan bergembira juga tetap dibatasi oleh aturan-aturan syariah <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn8" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[8]</span></a>.</li>
</ol>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<br /></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<strong 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Pengkhususan membutuhkan dalil</strong></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Di satu sisi Islam telah menjelaskan tata cara perayaan hari raya, tapi di sisi lain tidak memberi batasan tentang beberapa sunnah dalam perayaan <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">‘id</em>, seperti bagaimana menampakkan kegembiraan, bagaimana berhias dan berpakaian, atau permainan apa yang boleh dilakukan. Syariah Islam merujuk perkara ini kepada adat dan tradisi masing-masing.</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Jadi, boleh saja umat Islam berkumpul, bergembira, berwisata, saling berkunjung dan mengucapkan selamat. Bahkan kegembiraan ini perlu ditekankan agar anggota <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">keluarga</a> merasakan hari yang berbeda dan puas karenanya, sehingga mereka tidak tergoda lagi dengan hari besar-hari besar yang tidak ada dasarnya dalam Islam <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn9" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[9]</span></a>.</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Namun mengkhususkan hari Idul Fitri dengan bermaaf-maafan membutuhkan dalil tersendiri. Ia tidak termasuk dalam menunjukkan kegembiraan atau berhias yang memang disyariatkan di hari raya. Ia adalah <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">wazhifah</em> (amalan) tersendiri yang membutuhkan dalil.</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Nabi –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>- dan para sahabat tidak pernah melakukannya, padahal faktor pendorong untuk bermaaf-maafan juga sudah ada pada zaman mereka. Para sahabat juga memiliki kesalahan kepada sesama, bahkan mereka adalah orang yang paling bersemangat utnuk membebaskan diri dari kesalahan kepada orang lain. Tapi hal itu tidak lantas membuat mereka mengkhususkan hari tertentu untuk bermaaf-maafan.</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Jadi, mengkhususkan Idul Fitri untuk bermaaf-maafan adalan penambahan syariah baru dalam Islam tanpa landasan dalil. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:</div>
<div 0px="" 22px="" arabic="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" outline:="" padding:="" raditional="" right="" text-align:="" vertical-align:="" white="">
<div style="text-align: right;">
فَكُلُّ أمرٍ يَكُوْنُ المُقْتَضِي لِفعْلِه عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَوْجُوْداً لَوْ كَانَ مَصْلَحَةً وَلَمْ يُفْعَلْ، يُعْلَمُ أنَّهُ لَيْسَ بِمَصْلَحَةٍ.</div>
</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
“Maka setiap perkara yang faktor penyebab pelaksanaannya pada masa Rasulullah –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>- sudah ada jika itu <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">maslahat</em> (kebaikan), dan beliau tidak melakukannya, berarti bisa diketahui bahwa perkara tersebut bukanlah kebaikan.” <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn10" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[10]</span></a></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<br /></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<strong 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Serupa dengan bersalam-salaman setelah shalat dan mengkhususkan ziarah kubur di hari raya</strong></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Karena tidak dikenal selain di Indonesia dan baru muncul pada abad-abad terakhir ini, tidak banyak perkataan ulama yang membahas secara khusus tentang <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em>. Namun ada masalah lain yang memiliki kesamaan karakteristik dengan <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em> dan sudah banyak dibahas oleh para ulama sejak zaman dahulu, yaitu masalah berjabat tangan atau bersalam-salaman setelah shalat dan pengkhususan ziarah kubur di hari raya.</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Berjabat tangan adalah sunnah saat bertemu dengan orang lain, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:</div>
<div 0px="" 22px="" arabic="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" outline:="" padding:="" raditional="" right="" text-align:="" vertical-align:="" white="">
<div style="text-align: right;">
عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَاََََ</div>
</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Dari al-Bara’ (bin ‘Azib) ia berkata: Rasulullah –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>- bersabda: “<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan, melainkan keduanya sudah diampuni sebelum berpisah.</em>” (HR. Abu Dawud no. 5.212 dan at-Tirmidzi no. 2.727, dihukumi shahih oleh al-Albani) <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn11" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[11]</span></a></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Tapi ketika sunnah ini dikhususkan pada waktu tertentu dan diyakini sebagai sunnah yang dilakukan terus menerus setiap selesai shalat, hukumnya berubah; karena pengkhususan ini adalah tambahan syariah baru dalam agama. Di samping itu, bersalama-salaman setelah shalat juga membuat orang tersibukkan dari amalan sunnah setelah shalat yaitu <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/tag/dzikir" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">dzikir</a> <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn12" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[12]</span></a>.</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Ibnu Taimiyyah ditanya tentang masalah ini, maka beliau menjawab: “Berjabat tangan setelah <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/tag/shalat" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">shalat</a> bukanlah sunnah, tapi itu adalah <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">bid’ah</em>, <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">wallahu a’lam</em>“ <span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:=""><a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn13" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[13]</a>.</span></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Lebih jelas lagi, para ulama menghitung pengkhususan ziarah kubur di hari raya termasuk bid’ah<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn14" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[14]</span></a> ,padahal ziarah kubur juga merupakan amalan yang pada dasarnya dianjurkan dalam Islam, seperti dijelaskan dalam hadits berikut:</div>
<div 0px="" 22px="" arabic="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" outline:="" padding:="" raditional="" right="" text-align:="" vertical-align:="" white="">
<div style="text-align: right;">
عَنْ بُرَيْدَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا؛ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَة</div>
</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Dari Buraidah (al-Aslami) ia berkata: Rasulullah –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>- bersabda: “<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Sungguh aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah; karena ia mengingatkan akhirat.</em>” (HR Ashhabus Sunan, dan lafazh ini adalah lafazh Ahmad (no. 23.055) yang dihukumi shahih oleh Syu’aib al-Arnauth)</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Demikian pula berjabat tangan dan bermaaf-maafan adalah bagian dari ajaran Islam. Namun ketika dikhususkan pada hari tertentu dan diyakini sebagai sunnah yang terus menerus dilakukan setiap tahun, hukumnya berubah menjadi tercela. <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Wallahu a’lam</em>.</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<br /></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<strong 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Beberapa pelanggaran syariah dalam <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em></strong></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Di samping tidak memiliki landasan dalil, dalam <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em> juga sering didapati beberapa pelanggaran syariah, di antaranya:</div>
<ol 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" list-style:="" margin:="" none="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<li 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Mengakhirkan permintaan maaf hingga datangnya Idul Fitri. Ketika melakukan kesalahan atau kezhaliman pada orang lain, sebagian orang menunggu Idul Fitri untuk meminta maaf, seperti disebutkan dalam ungkapan yang terkenal “urusan maaf memaafkan adalah urusan hari lebaran”. Dan jadilah “mohon maaf lahir batin” ucapan yang “wajib” pada hari Raya Idul Fitri. Padahal belum tentu kita akan hidup sampai Idul Fitri dan kita diperintahkan untuk segera menghalalkan kezhaliman yang kita lakukan, sebagaimana keterangan hadits berikut:<div 0px="" 22px="" arabic="" background-color:="" baseline="" border:="" font-family:="" font-size:="" outline:="" padding:="" raditional="" right="" text-align:="" transparent="" vertical-align:="">
<div style="text-align: right;">
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا؛ فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلا دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ</div>
</div>
<div 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>- bersabda: “<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Barang siapa melakukan kezhaliman kepada saudaranya, hendaklah meminta dihalalkan (dimaafkan) darinya; karena di sana (akhirat) tidak ada lagi perhitungan dinar dan dirham, sebelum kebaikannya diberikan kepada saudaranya, dan jika ia tidak punya kebaikan lagi, maka keburukan saudaranya itu akan diambil dan diberikan kepadanya”</em>. (HR. al-Bukhari nomor 6.169)</div>
</li>
<li 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:=""><em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Ikhtilath </em>(campur baur lawan jenis) yang bisa membawa ke <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/tag/maksiat" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">maksiat</a> yang lain, seperti pandangan haram dan zina. Karenanya, Nabi –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>- melarangnya, seperti dalam <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/tag/hadits" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">hadits</a> Abu Usaid berikut:<div 0px="" 22px="" arabic="" background-color:="" baseline="" border:="" font-family:="" font-size:="" outline:="" padding:="" raditional="" right="" text-align:="" transparent="" vertical-align:="">
<div style="text-align: right;">
عَنْ أَبِى أُسَيْدٍ الأَنْصَارِىِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ وَهُوَ خَارِجٌ مِنَ الْمَسْجِدِ فَاخْتَلَطَ الرِّجَالُ مَعَ النِّسَاءِ فِى الطَّرِيقِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِلنِّسَاءِ « اسْتَأْخِرْنَ فَإِنَّهُ لَيْسَ لَكُنَّ أَنْ تَحْقُقْنَ الطَّرِيقَ عَلَيْكُنَّ بِحَافَاتِ الطَّرِيقِ ». فَكَانَتِ الْمَرْأَةُ تَلْتَصِقُ بِالْجِدَارِ حَتَّى إِنَّ ثَوْبَهَا لَيَتَعَلَّقُ بِالْجِدَارِ مِنْ لُصُوقِهَا بِهِ.</div>
</div>
<div 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">
Dari Abu Usaid al-Anshari ia mendengar Rasulullah –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>- berkata saat keluar dari masjid dan kaum pria bercampur baur dengan kaum wanita di jalan. Maka beliau mengatakan kepada para wanita: “<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Mundurlah kalian, kalian tidak berhak berjalan di tengah jalan, berjalanlah di pinggirnya.” Maka para wanita melekat ke dinding, sehingga baju mereka menempel di dinding, saking lekatnya mereka kepadanya”</em>. (HR. Abu Dawud no. 5272, dihukumi hasan oleh al-Albani) <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn15" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[15]</span></a></div>
</li>
<li 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Berjabat tangan dengan lawan jenis yang bukan mahram. Maksiat ini banyak diremehkan oleh banyak orang dalam <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em>atau kehidupan sehari-hari, padahal keharamannya telah dijelaskan dalam <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/hadits" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">hadits</a> berikut:<div 0px="" 22px="" arabic="" background-color:="" baseline="" border:="" font-family:="" font-size:="" outline:="" padding:="" raditional="" right="" text-align:="" transparent="" vertical-align:="">
<div style="text-align: right;">
عن مَعْقِل بن يَسَارٍ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ”</div>
</div>
<div 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">
Dari Ma’qil bin Yasar ia berkata: Rasulullah –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>- bersabda: “<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Sungguh jika seorang di antara kalian ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”.</em> (HR. ath-Thabrani, dihukumi shahih oleh al-Albani) <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn16" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[16]</span></a></div>
<div 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">
Al-Albani berkata: “Ancaman keras bagi orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Di dalamnya terkandung dalil haramnya menjabat tangan <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/tag/wanita" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">wanita</a>, karena tidak diragukan lagi bahwa berjabat tangan termasuk menyentuh. Banyak umat Islam yang jatuh dalam kesalahan ini, bahkan sebagian ulama.” <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn17" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:=""><span 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">[17]</span></a></div>
</li>
</ol>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<br /></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<strong 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Penutup</strong></div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Dari paparan di atas, bisa kita simpulkan bahwa yang dipermasalahkan dalam <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">halal bihalal</em> adalah pengkhususan bermaaf-maafan di hari raya. Pengkhususan ini adalah penambahan syariah baru yang tidak memiliki landasan dalil. Jadi seandainya perkumpulan-perkumpulan yang banyak diadakan untuk menyambut Idul Fitri kosong dari agenda bermaaf-maafan, maka pertemuan itu adalah pertemuan yang diperbolehkan; karena merupakan ekspresi kegembiraan yang disyariatkan Islam di hari raya, dan batasannya merujuk ke adat dan tradisi masyarakat setempat. Tentunya jika terlepas dari pelanggaran-pelanggaran syariah, antara lain yang sudah kita sebutkan di atas. Selain di Indonesia, pertemuan yang umum disebut <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">mu’ayadah</em> (saling mengucapkan selamat <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">‘id</em>) ini juga ada di belahan dunia Islam lain tanpa pengingkaran dari ulama.</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Bagi yang mengatakan “<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">ah, cuma begini saja kok tidak boleh!</em>“, ingatlah bahwa Nabi –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>- menyebut setiap perkara baru dalam agama sebagai <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">syarrul umuur</em> (seburuk-buruk perkara). Maka bagaimana kita bisa meremehkannya? Setiap muslim harus berhati-hati dengan perkara-perkara baru yang muncul belakangan. Amalkanlah <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/tag/sunnah" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">sunnah</a> dan Islam yang murni, karena itulah wasiyat Nabi tercinta –<em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">shallallah ‘alaih wasallam</em>-. <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Wallahu a’lam</em>.</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
—</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref1" id="#_ftn1" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[1]</a> http://bahasakita.com/2009/08/23/halal-bi-halal2/<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref2" id="#_ftn2" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[2]</a> http://bahasakita.com/2009/08/23/halal-bi-halal2/<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref3" id="#_ftn3" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[3]</a> http://bahasakita.com/2009/08/23/halal-bi-halal2/<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref4" id="#_ftn4" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[4]</a> http://bahasakita.com/2009/08/23/halal-bi-halal2/<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref5" id="#_ftn5" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[5]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Al-I’tisham,</em> 2/98<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref6" id="#_ftn6" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[6]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Shahih Sunan Abi Dawud,</em> 4/297<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref7" id="#_ftn7" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[7]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Iqtidha’ ash-Shirath al-Mustaqim,</em> 1/499<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref8" id="#_ftn8" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[8]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Mi’yarul Bid’ah</em> hal. 262<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref9" id="#_ftn9" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[9]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Iqtidha’ ash-Shirath al-Mustaqim,</em> 2/6<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref10" id="#_ftn10" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[10]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Iqtidha’ ash-Shirath al-Mustaqim,</em> 2/101<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref11" id="#_ftn11" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[11]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">As-Silsilah ash-Shahihah,</em> 2/24 no. 525<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref12" id="#_ftn12" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[12]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Fatawa Syaikh Abdullah bin ‘Aqiel,</em> 1/141.<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref13" id="#_ftn13" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[13]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah,</em> 23/339<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref14" id="#_ftn14" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[14]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Al-A’yad wa Atsaruha ‘alal Muslimin,</em> hal. 247<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref15" id="#_ftn15" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[15]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">As-Silsilah ash-Shahihah,</em> 2/355 no. 856<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref16" id="#_ftn16" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[16]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Ghayatul Maram,</em> 1/137<br />
<a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref17" id="#_ftn17" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">[17]</a> <em 0px="" background-color:="" baseline="" border:="" margin:="" outline:="" padding:="" transparent="" vertical-align:="">Majmu’ Fatawa al-Albani,</em> 1/220 (asy-Syamilah)</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
—</div>
<div 0px="" 12px="" 19px="" arial="" background-color:="" baseline="" border:="" color:="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" outline:="" padding:="" sans-serif="" verdana="" vertical-align:="" white="">
Penulis: <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/tag/ustadz" margin:="" outline:="" padding:="" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">Ustadz</a> Anas Burhanuddin MA.<br />
Artikel <a 0.3s="" 0px="" 0s="" background-color:="" baseline="" border:="" color="" ease="" href="http://muslim.or.id/" margin:="" outline:="" padding:="" title="Halal Bi Halal" transition:="" transparent="" vertical-align:="" webkit-transition:="">Muslim.Or.Id</a></div>

Bappeda Dokumentasi slide-berita Umum 'Halal Bi'Halal BAPPEDA Kota Banjarmasin

Pengertian Halal Bihalal dan Sejarahnya Secara bahasa, halal bihalal adalah kata majemuk dalam bahasa Arab dan ...

Baca selengkapnya »

Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kota Banjarmasin 2014

13.31 WZ 0

Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS)<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-j4GWBbvYFG8/U1n1Hpy0ZGI/AAAAAAAACKw/7n5cK8I3Cv0/s1600/PPAS.PNG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-j4GWBbvYFG8/U1n1Hpy0ZGI/AAAAAAAACKw/7n5cK8I3Cv0/s1600/PPAS.PNG" width="281" /></a><br />
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) adalah dokumen anggaran yang dibuat oleh Sekertaris Daerah untuk disampaikan kepada Kepala Daerah sebagai pedoman dalam penyusunan APBD berdasarkan Rencana Kerja Prioritas Daerah (RKPD) dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), yang dilaporkan paling lambat minggu pertama bulan Juni. (Permendagri No. 59 Tahun 2007, Pasal 83 – Pasal 88).<br />
<br />
Pedoman penyusunan APBD antara lain memuat :<br />
<ol>
<li>Pokok-pokok kebijakan yang memuat sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan pemerintah daerah;</li>
<li>Prinsip dan kebijakan penyusunan APBD tahun anggaran berkenan;</li>
<li>Teknis penyusunan APBD;</li>
<li>Hal-hal khusus lainnya.</li>
</ol>
<br />
Rancangan KUA  memuat :<br />
<ol>
<li>Kondisi ekonomi makro daerah;</li>
<li>Asumsi penyusunan APBD;</li>
<li>Kebijakan pendapatan daerah;</li>
<li>Kebijakan belanja daerah;</li>
<li>Kebijakan pembiayaan daerah;</li>
<li>Strategi pencapaiannya.</li>
</ol>
<br />
Rancangan PPAS memuat :<br />
<ol>
<li>Penentuan skala prioritas pembangunan daerah;</li>
<li>Penentuan skala prioritas program masing-masing urusan;</li>
<li>Penyusunan plafon anggaran sementara untuk masing-masing program/kegiatan.</li>
</ol>
<br />
Kesemua rancangan KUA dan PPAS tersebut memuat langkah-langkah kongkrit dalam mencapai target yang diharapkan.<br />
<br />
Rancangan KUA dan PPAS disampaikan Kepala Daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya untuk selanjutnya disepakati paling lambat akhir Juli tahun anggaran berjalan.<br />
<br />
<a href="https://docs.google.com/file/d/0B6bFhFdtG1zgcHQxRE1nYXJaalE/edit" target="_blank">Link Download PPAS APBD Kota Banjarmasin Tahun 2014</a><br />
<a href="https://docs.google.com/file/d/0B6bFhFdtG1zgdVgzaG9CeldCUU0/edit" target="_blank">Link Download KUA APBD Kota Banjarmasin</a>

Bappeda Dokumentasi Pemerintah Umum Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kota Banjarmasin 2014

Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Semen...

Baca selengkapnya »

Perda Kota Banjarmasin Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banjarmasin Tahun 2013-2032

16.55 Unknown 3

<div style="text-align: center;">
<img alt="http://3.bp.blogspot.com/-ASCgsweGXyk/T7HN-vYF2LI/AAAAAAAAAZ0/isZBPXTGniA/s1600/Kayuh_Baimbai.png" class="decoded" src="http://3.bp.blogspot.com/-ASCgsweGXyk/T7HN-vYF2LI/AAAAAAAAAZ0/isZBPXTGniA/s1600/Kayuh_Baimbai.png" /> </div>
Bagi
 anda yang membutuhkan <b>RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013-2032</b>, kami (BAPPEDA Kota Banjarmasin) menyediakan dan 
me-release-nya secara umum.<br />
<br />
Anda bisa men-download-nya melalui link di bawah ini. Terima Kasih.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013-2032</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://drive.google.com/file/d/0B_CyWUlA9rUPZ0VJTkJlRVdlZTg/view" target="_blank"><img alt="http://4.bp.blogspot.com/-dVAQut0eC0w/UHuvpM8w4kI/AAAAAAAABBY/QT--ra1DI0A/s1600/download.png" class="decoded" height="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-dVAQut0eC0w/UHuvpM8w4kI/AAAAAAAABBY/QT--ra1DI0A/s200/download.png" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<span style="color: red;"><b>Informasi </b></span>--> Untuk password file .zip tersebut, silahkan hubungi e-mail kami di <a href="mailto:bappeda.banjarmasin@gmail.com">bappeda.banjarmasin@gmail.com</a><br />
TERIMA KASIH.

Bappeda Fispra Perda Umum Perda Kota Banjarmasin Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banjarmasin Tahun 2013-2032

Bagi anda yang membutuhkan RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA...

Baca selengkapnya »

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Banjarmasin 2014

13.17 WZ 1

<a href="http://3.bp.blogspot.com/-gZ3TmGaf23o/U1nv5X1D1KI/AAAAAAAACKg/5oCNRNLxWcg/s1600/RKPD2014.PNG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://3.bp.blogspot.com/-gZ3TmGaf23o/U1nv5X1D1KI/AAAAAAAACKg/5oCNRNLxWcg/s1600/RKPD2014.PNG" width="297" /></a>Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Dokumen ini disusun oleh Pemerintah Daerah untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan daerah.<br />
<br />
RKPD merupakan penjabaran dari (RPJMD) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2011-2015 dan mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pernerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. RKPD dijadikan dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).<br />
<br />
Penyusunan RKPD tahun 2014 dilaksanakan melalui tahapan-tahapan penyusunan Rancangan Awal RKPD, Rancangan RKPD, dan Rancangan Akhir RKPD.<br />
<br />
<b>Prioritas  Pembangunan  Daerah (RKPD) Kota Banjarmasin Tahun 2014</b><br />
1. Penguatan Ekonomi Masyarakat (Penanggulangan Kemiskinan, Ketahanan Pangan, Iklim Investasi dan Iklim Usaha)<br />
2. Peningkatan Pelayanan Publik (Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, Pendidikan, Kesehatan)<br />
3. Peningkatan Infrastruktur Kota (Infrastruktur)<br />
4. Peningkatan Sumber Daya Manusia (Pendidikan, Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi)<br />
5. Pengembangan Seni dan Budaya (Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi)<br />
<br />
Ke-Lima Prioritas  Pembangunan  Daerah (RKPD) Kota Banjarmasin Tahun 2014 sesuai dengan Prioritas Nasional 2009-2014.<br />
<br />
<a href="https://docs.google.com/file/d/0B6bFhFdtG1zgNDkyc0Q4bHJVS0U/edit" target="_blank">Link Download Dokumen RKPD Kota Banjarmasin Tahun 2014</a>

Bappeda Dokumentasi Pemerintah Umum Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Banjarmasin 2014

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Dokumen ini disusun oleh ...

Baca selengkapnya »

Rencana Tata Ruang Wilayah (Pola Ruang dan Struktur Ruang)

14.05 Unknown 7

<div style="text-align: center;">
<img alt="http://3.bp.blogspot.com/-ASCgsweGXyk/T7HN-vYF2LI/AAAAAAAAAZ0/isZBPXTGniA/s1600/Kayuh_Baimbai.png" class="decoded" src="http://3.bp.blogspot.com/-ASCgsweGXyk/T7HN-vYF2LI/AAAAAAAAAZ0/isZBPXTGniA/s1600/Kayuh_Baimbai.png" /> </div>
Bagi anda yang membutuhkan Peta Pola Ruang dan atau Peta Struktur Ruang Kota Banjarmasin, kami (BAPPEDA Kota Banjarmasin) menyediakan dan me-release-nya secara umum.<br />
<br />
Anda bisa men-download-nya melalui link di bawah ini. Terima Kasih.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Peta Rencana <b>Pola </b>Ruang Kota Banjarmasin</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://www.dropbox.com/s/qb1ctmxfipetdtx/1.5.%20Rencana%20Pola%20Ruang.rar" target="_blank"><img alt="https://www.dropbox.com/s/qb1ctmxfipetdtx/1.5.%20Rencana%20Pola%20Ruang.rar" class="decoded" height="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-dVAQut0eC0w/UHuvpM8w4kI/AAAAAAAABBY/QT--ra1DI0A/s200/download.png" title="https://www.dropbox.com/s/z3mzsa0brmqcfgy/1.6.%20Rencana%20Struktur%20Ruang.rar" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Peta Rencana <b>Struktur </b>Ruang Kota Banjarmasin</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://www.dropbox.com/s/z3mzsa0brmqcfgy/1.6.%20Rencana%20Struktur%20Ruang.rar"><img alt="https://www.dropbox.com/s/z3mzsa0brmqcfgy/1.6.%20Rencana%20Struktur%20Ruang.rar" class="decoded" height="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-dVAQut0eC0w/UHuvpM8w4kI/AAAAAAAABBY/QT--ra1DI0A/s200/download.png" title="https://www.dropbox.com/s/z3mzsa0brmqcfgy/1.6.%20Rencana%20Struktur%20Ruang.rar" width="200" /></a> </div>
<span style="color: red;"><b>Informasi </b></span>--> Untuk password file .zip tersebut, silahkan hubungi e-mail kami di <a href="mailto:bappeda.banjarmasin@gmail.com">bappeda.banjarmasin@gmail.com</a><br />
TERIMA KASIH.

Bappeda Dokumentasi Fispra Umum Rencana Tata Ruang Wilayah (Pola Ruang dan Struktur Ruang)

Bagi anda yang membutuhkan Peta Pola Ruang dan atau Peta Struktur Ruang Kota Banjarmasin, kami (BAPPEDA Kota Banjarmasin) menyediakan dan...

Baca selengkapnya »

Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Persyaratan Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin

10.03 WZ 0

<div style="text-align: center;">
<img alt="http://3.bp.blogspot.com/-ASCgsweGXyk/T7HN-vYF2LI/AAAAAAAAAZ0/isZBPXTGniA/s1600/Kayuh_Baimbai.png" class="decoded" src="http://3.bp.blogspot.com/-ASCgsweGXyk/T7HN-vYF2LI/AAAAAAAAAZ0/isZBPXTGniA/s1600/Kayuh_Baimbai.png" /></div>
Bagi anda yang membutuhkan <b>Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Persyaratan Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin</b>, kami (BAPPEDA Kota Banjarmasin) menyediakan dan me-release-nya secara umum.<br />
<br />
Anda bisa men-download-nya melalui link di bawah ini. Terima Kasih.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 21 Tahun 2013<br />
Tentang<br />
Tata Cara Persyaratan Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah<br />
Di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://www.dropbox.com/s/mzd07adjmtkjdzi/Peraturan%20Walikota%20Banjarmasin%20Nomor%2021%20Tahun%202013.pdf" target="_blank"><img alt="http://4.bp.blogspot.com/-dVAQut0eC0w/UHuvpM8w4kI/AAAAAAAABBY/QT--ra1DI0A/s1600/download.png" class="decoded" height="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-dVAQut0eC0w/UHuvpM8w4kI/AAAAAAAABBY/QT--ra1DI0A/s200/download.png" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<b><span style="color: #274e13;">Sumber </span>- <span style="color: #073763;">Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kota Banjarmasin</span></b><br />
<span style="color: red;"><b>Informasi</b></span> lebih lanjut, silahkan hubungi e-mail kami di <a href="mailto:bappeda.banjarmasin@gmail.com">bappeda.banjarmasin@gmail.com</a><br />
TERIMA KASIH.

Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Persyaratan Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin

Dokumentasi Peraturan Perda Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Persyaratan Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin

Bagi anda yang membutuhkan Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Persyaratan Tugas Belajar Bagi Pegawai Ne...

Baca selengkapnya »

Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor 213 Tahun 2013 Tentang Tarif Biaya Mengikuti Pendidikan / Pelatihan / Kursus / Bimbingan Teknis / Magang dan Tunjangan Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin

10.03 WZ 0

<div style="text-align: center;">
<img alt="http://3.bp.blogspot.com/-ASCgsweGXyk/T7HN-vYF2LI/AAAAAAAAAZ0/isZBPXTGniA/s1600/Kayuh_Baimbai.png" class="decoded" src="http://3.bp.blogspot.com/-ASCgsweGXyk/T7HN-vYF2LI/AAAAAAAAAZ0/isZBPXTGniA/s1600/Kayuh_Baimbai.png" /></div>
Bagi anda yang membutuhkan <b>Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor 213 Tahun 2013 Tentang Tarif Biaya Mengikuti Pendidikan / Pelatihan / Kursus / Bimbingan Teknis / Magang dan Tunjangan Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin</b>, kami (BAPPEDA Kota Banjarmasin) menyediakan dan me-release-nya secara umum.<br />
<br />
Anda bisa men-download-nya melalui link di bawah ini. Terima Kasih.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor 213 Tahun 2013<br />
Tentang<br />
Tarif Biaya Mengikuti Pendidikan / Pelatihan / Kursus / Bimbingan Teknis / Magang dan Tunjangan Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah<br />
Di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://www.dropbox.com/s/bugjjn0a47ar5tp/Keputusan%20Walikota%20Banjarmasin%20Nomor%20213%20Tahun%202013.pdf" target="_blank"><img alt="http://4.bp.blogspot.com/-dVAQut0eC0w/UHuvpM8w4kI/AAAAAAAABBY/QT--ra1DI0A/s1600/download.png" class="decoded" height="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-dVAQut0eC0w/UHuvpM8w4kI/AAAAAAAABBY/QT--ra1DI0A/s200/download.png" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<b><span style="color: #274e13;">Sumber </span>- <span style="color: #073763;">Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kota Banjarmasin</span></b><br />
<span style="color: red;"><b>Informasi</b></span> lebih lanjut, silahkan hubungi e-mail kami di <a href="mailto:bappeda.banjarmasin@gmail.com">bappeda.banjarmasin@gmail.com</a><br />
TERIMA KASIH.

Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor 213 Tahun 2013 Tentang Tarif Biaya Mengikuti Pendidikan / Pelatihan / Kursus / Bimbingan Teknis / Magang dan Tunjangan Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin

Dokumentasi Peraturan Perda Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor 213 Tahun 2013 Tentang Tarif Biaya Mengikuti Pendidikan / Pelatihan / Kursus / Bimbingan Teknis / Magang dan Tunjangan Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin

Bagi anda yang membutuhkan Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor 213 Tahun 2013 Tentang Tarif Biaya Mengikuti Pendidikan / Pelatihan / Kur...

Baca selengkapnya »

Karyawan dan Karyawati BAPPEDA Kota Banjarmasin

10.25 Unknown 0

slide-berita Karyawan dan Karyawati BAPPEDA Kota Banjarmasin

KLIK UNTUK MEMPERBESAR FOTO

Baca selengkapnya »

Kearsipan - Arsiparis

13.13 WZ 0

<b><u> JABATAN FUNGSIONAL: ARSIPARIS</u></b><br />
<b><u><br /></u></b>
Arsiparis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang 
  dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kearsipan 
  pada instansi pemerintah, tidak termasuk kegiatan mengurus, memberkaskan dan 
  mengelola arsip-arsip aktif. Kegiatan kearsipan adalah kegiatan dalam bidang 
  pembinaan, pengelolaan dan pelayanan arsip, penilaian dan penyelesaian arsip 
  serta pemasyarakatan arsip.<b><u>Pengertian</u>:</b> <br />
<ol>
<li>Tim Penilai Jabatan Arsiparis Pusat, yang selanjutnya disebut dengan Tim 
    Penilai Pusat adalah tim yang membantu Kepala Arsip Nasional RI dalam melakukan 
    penelitian dan penilaian terhadap usul penetapan angka kredit bagi Arsiparis 
    Madya sampai dengan Arsiparis Utama Madya;</li>
<li>Tim Penilai Jabatan Arsiparis Instansi yang selanjutnya disebut Tim Penilai 
    Instansi adalah tim yang membantu Menteri, Panglima ABRI, Jaksa Agung, Pimpinan 
    Lembaga Pemerintah Nondepartemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi 
    Negara dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I atau pejabat lain yang dtunjuk 
    olehnya dalam melakukan penelitian dan penilaian terhadap usul penetapan angka 
    kredit bagi Asisten Arsiparis Madya sampai dengan Arsiparis Muda di lingkungan 
    Instansi masing-masing;</li>
<li>Sekretariat Tim Penilai Pusat adalah unsur bantu administratif bagi Tim 
    Penilai Pusat;</li>
<li>Sekretariat Tim Penilai Instansi adalah unsur bantu adminstratif bagi Tim 
    Penilai Instansi;</li>
<li>Buku kerja Arsiparis adalah jurnal dan atau catatan Arsiparis bersangkutan 
    mengenai kegiatan kearsipan, pengembangan profesi kearsipan dan penunjang 
    kegiatan kearsipan yang dilakukannya dan atau bimbingan yang diterimanya;</li>
<li>Unit Kearsipan adalah unit kerja sebagaimana dimaksud dalam penjelasan pasal 
    3 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979;</li>
<li>Unit Kerja Teknis Kearsipan adalah unit kerja sebagaimana dimaksud dalam 
    Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor KP 30.6/069/36/1991 
    Tanggal 2 September 1991 tentang Petunjuk dan Prosedur Pengangkatan Bagi Pelaksanaan 
    Penyesuaian dalam Jabatan dan Angka Kredit Arsiparis.</li>
</ol>
<b><u>Landasan Pemikiran</u>:</b>Pengakuan Arsiparis sebagai jabatan Fungsional 
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menpan Nomor 36/1990 tanggal 12 Mei 1990, 
didukung oleh persyaratan profesionalisme berikut.
<br />
<ol>
<li>Arsiparis melaksanakan kegiatan kearsipan tidak terlepas dari pemahamannya 
    terhadap konteks organik pada struktur administrasi dan pertanggungjawaban 
    nasional kepada generasi mendatang;</li>
<li>Arsiparis melaksanakan pengkajian suatu sistem administrasi dan merumuskan 
    suatu sistem pengaturan informasi pada arsip untuk menjamin efisiensi administrasi 
    dan menjamin pengaman, penyelamatan pewarisan budaya nasional secara tepat 
    informasi, tepat sasaran dan tepat waktu;</li>
<li>Arsiparis profesional harus memiliki ketrampilan mengatur endapan informasi 
    dan wawasn keilmuan yang memungkinkannya untuk memberikan penilaian terhadap 
    budaya yang perlu dilestarikan.</li>
</ol>
<b><u>Bidang Pekerjaan</u>:</b>Bidang kegiatan Arsiparis pada umumnya berupa:
<br />
<ol>
<li>Endapan informasi pelaksanaan administrasi yang karakteristik pada suatu 
    instansi dan merupakan rekaman informasi yang belum/tidak dipublikasikan (unpublished 
    record information);</li>
<li>Pengkajian keterkaitan antara sistem kearsipan dengan sistem administrasi;</li>
<li>Pengkajian terhadap klarifikasi informasi dalam rangka pewarisan budaya 
    kepada generasi mendatang dan pertanggungjawaban nasional;</li>
<li>Pengkajian terhadap perlindungan hak dan kewajiban badan hukum dan perseorangan 
    sehubungan keterbukaan (access) arsip.</li>
</ol>
<b><u>Tugas Arsiparis</u>:</b>
<br />
<ol>
<li>Mengembangkan sistem kearsipan yang tepat sesuai dengan corak,warna, bentuk 
    dan sistem administrasi yang dikembangkan pada suatu instansi;</li>
<li>Mengolah informasi secara profesional untuk menetapkan klasifikasi informasi 
    untuk menjamin pertanggungjawaban nasional secara efisien;</li>
<li>Merancang suatu sistem layanan/penggunaan arsip untuk berbagai kepentingan 
    secara aman, tepat sasaran, tepat guna dan tepat waktu</li>
<li>Melakukan pembinaan pelaksanaan tertib kearsipan pada suatu struktur organiasi 
    instansi;</li>
<li>Merancang publikasi arsip untuk mendukung kegiatan keilmuan, praktisi dan 
    masyarakat umum;</li>
<li>Melaksanakan kegiatan kerarsipan;</li>
<li>Mengembangkan wawasan keilmuan untuk peningkatan jenjang profesionalsime.</li>
</ol>
<b><u>Persyaratan profesionalisme</u>:</b>
<br />
<ol>
<li>Memiliki kemampuan teknis dan keilmuan yang menjamin efisiensi dan efektifitas 
    perawatan, pengamanan dan pelayanan informasi pada instansi dan pelestarian 
    budaya bangsa seselektif dan selengkap mungkin;</li>
<li>Memahami suatu sistem administrasi secara baik dan memiliki kemampuan untuk 
    mengembangkan suatu sistem kearsipan dan mengolah informasi arsip untuk berbagai 
    kepentingan dalam rangka pelayanan administrasi, praktisi, keilmuan dan umum 
    tanpa mengorbankan kepentingan lain yang karena ketentuan perundang-undangan 
    atau etika harus memperoleh perlindungan;</li>
<li>Memahami dengan baik prinsip-prinsip kearsipan praktis dan mampu menjabarkan 
    konsep-konsep dan teori-teori kearsipan dan menterjemahakannya dalam praktek 
    kegiatan kearsipan;</li>
<li>Memiliki kemampuan untuk melakukan pengkajian terhadap teori/konsep kearsipan, 
    melaksanakan pelaksanaan penelitian dan merumuskan alternatif baru di bidang 
    kearsipan.</li>
</ol>
<b><u>Jenjang Profesionalisme Arsiparis</u>:</b>
<br />
<ol>
<li>Arsiparis semi prosfesional dengan kemampuan utama melaksanakan kegiatan 
    kearsipan secara praktis berdasarkan teori dan konsep yang ada;</li>
<li>Arsiparis profesional dengan kemampuan menyusun konsep-konsep kearsipan 
    berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan atau renungan keilmuan serta 
    praktek pengolahan informasi arsip instansi/badan hukum serta perseorangan;</li>
<li>Arsiparis ilmuan yang memiliki kemampuan untuk mengkaji secara teoritis 
    terhadap berbagai teori/sistem/konsep kearsipan yang ada dan mencari alternatif 
    baru yang berkaitan dengan pengembangan ilmu kearsipan.</li>
</ol>
<b><u>Jenjang Profesi Arsiparis dan Arah Pembinaannya</u>:</b>Sejalan dengan pengembangan 
profesionalisme kearsipan, penyelenggaraan pembinaan Arsiparis diarahkan pada 
tiga jenjang keahlian:
<br />
<ol>
<li>Untuk jabatan fungsional Arsiparis yang menduduki pangkat/golongan II, yakni 
    dari jabatan Asisten Arsiparis Madya sampai dengan Ajun Arsiparis Muda, diarahkan 
    menjadi pelaksana teknis/petugas kearsipan yang menguasai bidang tugasnya 
    (terlatih) berdasarkan konsep-konsep kearsipan yang ada, baik melalui pendidikan 
    formal maupun nonformal;</li>
<li>Untuk jabatan fungsional Arsiparis yang menduduki pangkat/golongan III, 
    yakni dari jabatan Ajun Arsiparis Madya sampai dengan Arsiparis Muda diarahkan 
    menjadi tenaga ahli bidang kearsipan (profesional), selain menguasai bidang 
    tugas Arsiparis pada pangkat/golongan di bawahnya juga mampu memahami konsep-konsep/teori-teori 
    kearsipan serta menggunakannya untuk mengembangkan profesi dan melakukan bimbingan;</li>
<li>Untuk jabatan fungsional Arsiparis yang menduduki pangkat/golongan IV, yakni 
    dari jabatan Arsiparis Madya sampai dengan Arsiparis Utama Madya diarahkan 
    menjadi pemikir/ilmuan bidang kearsipan (scientist), sehingga mampu untuk 
    melaksanakan pengujian secara kritis terhadap berbagi konsep/teori kearsipan 
    serta dapat berfungsi sebagai pembina seluruh jabatan Arsiparis di bawahnya.</li>
</ol>
<b><u>Aspek Penilaian</u>:</b>Penilaian prestasi kerja Arsiparis diarahkan pada 
tiga jenjang profesi Arsiparis. Penilaian hasil kerja Arsiparis didasarkan pada 
sejauh mana kemampuan Arsiparis adalah sebagai berikut:
<br />
<ol>
<li>Hasil kerja Arsiparis golongan II, yakni dari Asisten Arsiparis Madya sampai 
    dengan Ajun Arsiparis Muda sebagai tenaga kearsipan semi profesional, penilaian 
    diarahkan kepada kemampuan sejauh mana Arsiparis bersangkutan sebagai tenaga 
    pelaksana dalam kegiatan: pembuatan sarana penemuan arsip, pelayanan jasa, 
    pelaksanaan aplikasi sistem, kegiatan-kegiatan penyuluhan dengan bimbingan 
    dan pekerjaan praktis lainnya sebagaiman tertuang dalam SK MENPAN Nomor 36/1990, 
    Pasal 3;</li>
<li>Hasil kerja Arsiparis golongan III yakni dari Ajun Arsiparis Madya sampai 
    dengan Arsiparis Muda sebagai tenaga terampil dan profesional, penilaian didasarkan 
    pada hasil pelaksanaan kerja profesional/ahli kearsipan dalam hal; pembuatan-pembuatan 
    sarana penemuan arsip, pendeskripsian, layanan jasa, pembuatan dan pengembangan 
    sistem, apresiasi, bimbingan, karya tulis yang dilakukan secara mandiri maupun 
    dengan bimbingan, dan pekerjaan-pekerjaan keahlian lainnya sebagaimana tertuang 
    dalam SK MENPAN Nomor 36/1990 Pasal 3;</li>
<li>Hasil kerja Arsiparis golongan IV dari Arsiparis Madya sampai dengan Arsiparis 
    Utama Madya penilaian didasarkan pada pelaksanaan kerja seorang pemikir/ilmuan 
    (scientist) di bidang kearsipan, pengkajian konsep/teori/sistem kearsipan, 
    sarana penemuan arsip, karya tulis, temuan teknis, pembinaan kearsipan dan 
    tugas-tugas yang bersifat pemikiran lainnya sebagaimana tertuang dalam SK 
    MENPAN Nomor 36/1990 Pasal 3.</li>
<li>Aspek Pendidikan</li>
</ol>
Melalui tiga jenjang profesi jabatan Arsiparis seperti tersebut di atas, maka 
standarisasi kurikulum/silabus diklat diarahkan pada:
<br />
<ol>
<li>Untuk jabatan Arsiparis golongan II, yakni dari Asisten Arsiparis Madya 
    sampai dengan Ajun Arsiparis Muda, diarahkan pada pemenuhan kebutuhan pengetahuan 
    paraktis dibidang kearsipan;</li>
<li>Untuk jabatan Arsiparis golongan III, yakni dari Ajun Arsiparis Madya sampai 
    dengan Arsiparis Muda, selain diisyaratkan harus memiliki pengetahuan dan 
    kemapuan praktis kearsipan, juga pemahaman berbagai konsep/teori/sistem kearsipan 
    dan teknik bimbingan dan pelaporan hasil penelitian di bidang kearsipan;</li>
<li>Untuk jabatan Arsiparis golongan IV, yakni dari Arsiparis Madya samapai 
    dengan Arsiparis Utama Madya diarahkan pada kearsipan sebagai ilmu dan berbagai 
    aspek yang menyangkut manejemen lembaga kearsipan.</li>
</ol>
<a href="http://www.ristek.go.id/file/upload/Referensi/jab_fungsional1/arsiparis.htm" target="_blank">Sumber</a><br />
=====<br />
<br />
Peraturan Terkait<br />
- <a href="https://docs.google.com/file/d/0B6bFhFdtG1zgLS02Y3ZodDYwWTA/edit" target="_blank">UU No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan</a><br />
- <a href="https://docs.google.com/file/d/0B6bFhFdtG1zgWVRTWGN2NUlKM0k/edit" target="_blank">UU No.43 Tahun 2009 tentang Kearsipan</a>

Peraturan Umum Kearsipan - Arsiparis

JABATAN FUNGSIONAL: ARSIPARIS Arsiparis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh o...

Baca selengkapnya »

Head

Bappeda Banjarmasin

PNS Wajib Pakai Alamat Email Pemerintah Mulai 1 Januari 2014

Kearsipan (Permendagri Nomor 78 Tahun 2012)

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014

Banjarmasin Dalam Angka 2013 (Banjarmasin In Figures)

'Halal Bi'Halal BAPPEDA Kota Banjarmasin

Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kota Banjarmasin 2014

Perda Kota Banjarmasin Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banjarmasin Tahun 2013-2032

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Banjarmasin 2014

Rencana Tata Ruang Wilayah (Pola Ruang dan Struktur Ruang)

Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Persyaratan Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin

Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor 213 Tahun 2013 Tentang Tarif Biaya Mengikuti Pendidikan / Pelatihan / Kursus / Bimbingan Teknis / Magang dan Tunjangan Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin

Karyawan dan Karyawati BAPPEDA Kota Banjarmasin

Kearsipan - Arsiparis

Popular Post

Alur Berita